Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Surat Al-Anbiya Ayat 30. Kata al-fatq pada ayat ini berarti 'pemisahan', yaitu pemisahan bumi dari langit yang sebelumnya menyatu. Ini pula yang kemudian ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern. Ada beberapa teori yang dapat mengungkap sejumlah gejala berkaitan dengan hal أَمِ ٱتَّخَذُوٓا۟ ءَالِهَةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ هُمْ يُنشِرُونَ Arab-Latin Amittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirụnArtinya Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan orang-orang mati? Al-Anbiya 20 ✵ Al-Anbiya 22 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 21 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 21 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran berharga dari ayat ini. Diketemukan beberapa penjabaran dari berbagai mufassirun terkait makna surat Al-Anbiya ayat 21, misalnya sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaBagaimana dibenarkan bagi kaum musyrikin mengambil sesembahan yang lemah yang berasal dari bumi, yang tidak berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati?📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram21. Maka apakah orang-orang musyrik itu mengambil tuhan-tuhan selain Allah, padahal tuhan-tuhan itu tidak bisa menghidupkan yang mati, lalu mengapa mereka menyembah sesuatu yang tidak kuasa melakukan hal tersebut?!📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah21-22. Allah mengolok orang-orang musyrik yang menyembah berhala-berhala yang tidak mampu menghidupkan orang yang telah mati. Seandainya di langit dan bumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya sistem alam semesta akan rusak karena perbedaan pengaturan. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik arsy yang agung, dari apa kedustaan yang dibuat orang-orang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah21. أَمِ اتَّخَذُوٓا۟ ءَالِهَةً مِّنَ الْأَرْضِ Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi Yakni apakah mereka menjadikan tuhan-tuhan dari sesuatu yang ada di bumi. هُمْ mereka Yakni dengan kehinaan mereka. يُنشِرُونَ dapat menghidupkan Yakni menghidupkan orang mati? Yakni tidaklah demikian, tuhan-tuhan yang mereka ada-adakan tidak dapat menghidupkan seorangpun dan tidak mampu mematikan.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah21. Ataukah mereka orang-orang musyrik itu mengambil tuhan-tuhan yang ada di bumi seperti batu dan logam yang dapat menghidupkan orang-orang mati dari kuburan-kuburan mereka?📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Apakah mereka mengambil dari bumi tuhan-tuhan yang dapat menghidupkan} menghidupkan orang-orang yang matiMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H21. Tatkala Allah mmenjelaskam kesempurnaan kekuasaanNya dan keagunganNYa serta ketundukan segala sesuatu kepadaNya, maka Dia mengingkari kaum musyrikin yang telah menjadikan selainNya sebagai sesembahan dari bumi, yang berada dalam titik puncak kelemahan dan ketidakberdayaan. “Mereka dapat menghidupkan orang-orang mati,” ini merupakan bentuk pertanyaan, tetapi bermakna penafian peniadaan. Maksudnya, mereka tidak mampu untuk menghidupkan dan menghimpun mereka. Hal ini diterangkan oleh Firman Allah, " Kemudian mereka mengambil tuhan-tuhan selain daripada-Nya untuk disembah, yang tuhan-tuhan itu tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak pula untuk mengambil sesuatu kemanfaatan pun dan juga tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak pula membangkitkan." Al-Furqan3 "Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." Yasin74-75.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 21 Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan sempurnanya kekuasaan-Nya, kebesaran-Nya dan segala sesuatu tunduk kepada-Nya, Dia mengingkari orang-orang bmusyrik yang mengambil tuhan-tuhan dari bumi yang keadaannya sangat lemah dan tidak memiliki kemampuan. Seperti dari batu, emas, perak, dsb. Mereka tidak akan sanggup menghidupkannya. Oleh karena itu, Allah yang mampu menghidupkan sesuatu yang telah mati, Dialah yang berhak disembah.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 21Mengapa orang-orang kafir tidak beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas' apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, seperti patung dan berhala yang mereka duga dapat menghidupkan orang-orang yang mati'22. Seandainya pada keduanya, langit dan bumi, ada tuhan-tuhan selain Allah, yang mengelola langit dan bumi sebagaimana dugaan orang-orang kafir, tentu keduanya telah binasa karena perselisihan pengelolaan di antara dua tuhan ini. Dengan demikian, jelaslah kepalsuan dugaan orang kafir yang meyakini ada dua tuhan atau lebih. Mahasuci Allah dengan kesucian yang mutlak, tuhan yang memiliki 'arsy, dari apa yang mereka sifatkan kepada-Nya dengan tanpa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beberapa penjabaran dari para pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 21 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan bagi kita semua. Bantu usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Cukup Banyak Dikaji Ada ratusan halaman yang cukup banyak dikaji, seperti surat/ayat Al-Qashash 77, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Fatir 37, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Al-Buruj. Serta Ayat 15 Lima Belas, An-Nisa 36, Ibrahim 7, Al-Baqarah 177, Al-Isra, Yasin 82. Al-Qashash 77Innallaha Ma’ash ShabiriinFatir 37Ar-Rahman 13Ar-Rum 21Al-BurujAyat 15 Lima BelasAn-Nisa 36Ibrahim 7Al-Baqarah 177Al-IsraYasin 82 Pencarian surat an nisa 103, arti surat an-nahl ayat 114, surah ibrahim ayat 41, an-nisa 59, surah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SuratAl-Anbiya Ayat 20. Artinya: "Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang." Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahriim:6)
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID AF3yFQy9GMxqJzs2NTzD5bf5zQZJ8I-AZaae3AHP3ChP5bMLqtizfw== QuranMerdu Full 114 Surat dengan Teks Latin, Arab dan Artinya , surah al quran, tilawah alquran merdu. Lantunan Merdu Quran Full 114 Surat dengan Teks Latin, Arab dan Artinya 1. Al-Fatihah 2. abasa ad dhuha ad dukhan al a'la al a'raf al adiyat al ahqaf al ahzab al alaq al an'am al anbiya al anfal al ankabut al asr al balad al baqarah قُلْ إِنَّمَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ Arab-Latin Qul innamā yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa hal antum muslimụnArtinya Katakanlah "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah "Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri kepada-Nya". Al-Anbiya 107 ✵ Al-Anbiya 109 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Mendalam Tentang Surat Al-Anbiya Ayat 108 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 108 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam pelajaran mendalam dari ayat ini. Didapati aneka ragam penafsiran dari kalangan ulama tafsir terkait makna surat Al-Anbiya ayat 108, sebagiannya seperti tercantum📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah, “Sesungguhnya isi wahyu yang diwahyukan kepadaku dan yang dengannya aku diutus adalah bahwa sesungguhnya Tuhan kalian yang berhak untuk diibadahi semata adalah Allah, maka hendaklah kalian berserah diri kepadaNya dan patuhlah untuk beribadah kepadaNya.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram108. Katakanlah wahai Rasul, "Sungguh apa yang Tuhanku wahyukan kepadaku bahwa Tuhan yang berhak kalian sembah hanyalah Tuhan Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, Dialah Allah, maka berserah dirilah dengan beriman kepada-Nya dan mentaati-Nya."📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah108. فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَ maka hendaklah kamu berserah diri yakni taat dan ikhlas dalam beribadah dan mengesakan Allah. Yakni jadilah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah108. Katakanlah kepada mereka wahai Nabi “Sesungguhnya inti dari wahyu yang diberikan Tuhanku kepadaku yaitu bahwa Tuhan kalian sembah itu adalah Tuhan yang Maha Esa. Tiada Tuhan selainNya. Lalu apakah kalian akan tunduk dan merendah terhadap apa yang diwahyukan kepada kalian untuk menyembah dan mengesakan Allah? Islamlah kalian, maka kalian akan masuk surga dan mendapatkan keridhaan Allah”📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku hanyalah bahwa Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka apakah kalian telah berserah diri} berserah diri dan tunduk untuk bertauhid kepada Allah SWT📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H108. “Katakanlah,” wahai Muhammad, “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah, Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa’,” yang tidak ada sesuatu pun yang berhak disembah kecuali DIa. Karena itu, Dia berfirman, “Maka apakah kamu telah berserah diri kepadaNya?” maksudnya tunduk untuk beribadah kepadaNya, berserah diri terhadap ketentuanNYa. Jika mereka melakukannya, hendaknya mereka memuji Rabb mereka atas karunia yang mereka raih yang mengalahkan segala kenikmatan yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 108 Yakni dengan tunduk kepada apa yang diwahyukan kepadaku itu. Jika mereka melakukannya, maka pujilah Tuhan mereka yang telah mengaruniakan nikmat yang besar itu.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 108108. Pada ayat sebelumnya diterangkan bahwa Allah mengutus nabi Muhammad membawa agama islam agar menjadi rahmat bagi manusia dan lingkungan hidup. Pada ayat ini Allah meminta nabi Muhammad menjelaskan ajaran dasar agama islam. Katakanlah wahai Muhammad, 'sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku yang menjadi ajaran pokok agama yang dibawa para nabi, ialah bahwa tuhanmu Allah adalah tuhan yang esa, yang melahirkan prinsip tauhid, tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya; maka apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya dengan beriman, beribadah dan mematuhi ajaran-Nya''109. Tugas pokok rasul adalah menyampaikan ajaran Allah kepada manusia dan mengajak manusia mengikuti ajaran Allah. Maka jika mereka berpaling dari ajaran Allah, maka katakanlah, wahai Muhammad, kepada mereka, baik yahudi maupun nasrani, 'aku telah menyampaikan kepadamu ajaran agama yang sama di antara kita, yaitu tidak ada tuhan selain Allah, tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya, dan tidak mempertuhankan manusia. Jika kamu menolak ajaran ini, kamu akan mendapat murka Allah; dan aku tidak tahu apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh, karena murka Allah yang paling dahsyat itu dalam kehidupan sesudah mati. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian berbagai penjabaran dari beragam mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 108 arab-latin dan artinya, moga-moga menambah kebaikan untuk kita semua. Support syi'ar kami dengan memberikan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Yang Banyak Dikaji Kaji berbagai konten yang banyak dikaji, seperti surat/ayat Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ibrahim 7, Ar-Rum 21, Al-Buruj, Al-Isra, Al-Qashash 77. Juga Ar-Rahman 13, Yasin 82, Al-Baqarah 177, Ayat 15 Lima Belas, Fatir 37, An-Nisa 36. Innallaha Ma’ash ShabiriinIbrahim 7Ar-Rum 21Al-BurujAl-IsraAl-Qashash 77Ar-Rahman 13Yasin 82Al-Baqarah 177Ayat 15 Lima BelasFatir 37An-Nisa 36 Pencarian surah al isra ayat 79, surat yasin dan terjemahanya, surat al fil dan artinya bahasa indonesia, terjemahan surat luqman ayat 13-14, ayat syifa dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah AlBaqarah ayat 211 dan 285 2. Al Maidah ayat 3 3. Al An'am ayat 70 4. Al Anbiya' ayat 92 5. Al Mu'minun ayat 52 6. [] Read Post Ayat Tentang: Tidak Ada Paksaan (Agama) Ayat Kursi Latin, Arab, Dan Artinya - آية الكرسى; Al Qur'an Versi Latin (30 Juz) Teks Latin Surat An Naas - الناس
ٱقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِى غَفْلَةٍ مُّعْرِضُونَArab-Latin iqtaraba lin-nāsi ḥisābuhum wa hum fī gaflatim mu’riḍụnArtinya 1. Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling daripadanya.مَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّن رَّبِّهِم مُّحْدَثٍ إِلَّا ٱسْتَمَعُوهُ وَهُمْ يَلْعَبُونَmā ya`tīhim min żikrim mir rabbihim muḥdaṡin illastama’ụhu wa hum yal’abụn2. Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru di-turunkan dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ ۗ وَأَسَرُّوا۟ ٱلنَّجْوَى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ هَلْ هَٰذَآ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ ۖ أَفَتَأْتُونَ ٱلسِّحْرَ وَأَنتُمْ تُبْصِرُونَlāhiyatang qulụbuhum, wa asarrun-najwallażīna ẓalamụ hal hāżā illā basyarum miṡlukum, a fa ta`tụnas-siḥra wa antum tubṣirụn3. lagi hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka “Orang ini tidak lain hanyalah seorang manusia jua seperti kamu, maka apakah kamu menerima sihir itu, padahal kamu menyaksikannya?”قَالَ رَبِّى يَعْلَمُ ٱلْقَوْلَ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُqāla rabbī ya’lamul-qaula fis-samā`i wal-arḍi wa huwas-samī’ul-alīm4. Berkatalah Muhammad kepada mereka “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.بَلْ قَالُوٓا۟ أَضْغَٰثُ أَحْلَٰمٍۭ بَلِ ٱفْتَرَىٰهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌ فَلْيَأْتِنَا بِـَٔايَةٍ كَمَآ أُرْسِلَ ٱلْأَوَّلُونَbal qālū aḍgāṡu aḥlām, baliftarāhu bal huwa syā’ir, falya`tinā bi`āyating kamā ursilal-awwalụn5. Bahkan mereka berkata pula “Al Quran itu adalah mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagai-mana rasul-rasul yang telah lalu di-utus”.مَآ ءَامَنَتْ قَبْلَهُم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَآ ۖ أَفَهُمْ يُؤْمِنُونَmā āmanat qablahum ming qaryatin ahlaknāhā, a fa hum yu`minụn6. Tidak ada penduduk suatu negeripun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebeIum mereka; maka apakah mereka akan beriman?وَمَآ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۖ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَwa mā arsalnā qablaka illā rijālan nụḥī ilaihim fas`alū ahlaż-żikri ing kuntum lā ta’lamụn7. Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu Muhammad, melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada جَعَلْنَٰهُمْ جَسَدًا لَّا يَأْكُلُونَ ٱلطَّعَامَ وَمَا كَانُوا۟ خَٰلِدِينَwa mā ja’alnāhum jasadal lā ya`kulụnaṭ-ṭa’āma wa mā kānụ khālidīn8. Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan, dan tidak pula mereka itu orang-orang yang صَدَقْنَٰهُمُ ٱلْوَعْدَ فَأَنجَيْنَٰهُمْ وَمَن نَّشَآءُ وَأَهْلَكْنَا ٱلْمُسْرِفِينَṡumma ṣadaqnāhumul-wa’da fa anjaināhum wa man nasyā`u wa ahlaknal-musrifīn9. Kemudian Kami tepati janji yang telah Kami janjikan kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui أَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ كِتَٰبًا فِيهِ ذِكْرُكُمْ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَlaqad anzalnā ilaikum kitāban fīhi żikrukum, a fa lā ta’qilụn10. Sesungguhnya telah Kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya?وَكَمْ قَصَمْنَا مِن قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا ءَاخَرِينَArab-Latin wa kam qaṣamnā ming qaryating kānat ẓālimataw wa ansya`nā ba’dahā qauman ākharīnArtinya 11. Dan berapa banyaknya penduduk negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain sebagai penggantinya.فَلَمَّآ أَحَسُّوا۟ بَأْسَنَآ إِذَا هُم مِّنْهَا يَرْكُضُونَfa lammā aḥassụ ba`sanā iżā hum min-hā yarkuḍụn12. Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari تَرْكُضُوا۟ وَٱرْجِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَآ أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَٰكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْـَٔلُونَlā tarkuḍụ warji’ū ilā mā utriftum fīhi wa masākinikum la’allakum tus`alụn13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu yang baik, supaya kamu يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَqālụ yā wailanā innā kunnā ẓālimīn14. Mereka berkata “Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim”.فَمَا زَالَت تِّلْكَ دَعْوَىٰهُمْ حَتَّىٰ جَعَلْنَٰهُمْ حَصِيدًا خَٰمِدِينَfa mā zālat tilka da’wāhum ḥattā ja’alnāhum ḥaṣīdan khāmidīn15. Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup خَلَقْنَا ٱلسَّمَآءَ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَٰعِبِينَwa mā khalaqnas-samā`a wal-arḍa wa mā bainahumā lā’ibīn16. Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan أَرَدْنَآ أَن نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّٱتَّخَذْنَٰهُ مِن لَّدُنَّآ إِن كُنَّا فَٰعِلِينَlau aradnā an nattakhiża lahwal lattakhażnāhu mil ladunnā ing kunnā fā’ilīn17. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, isteri dan anak, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, tentulah Kami telah melakukannya.بَلْ نَقْذِفُ بِٱلْحَقِّ عَلَى ٱلْبَٰطِلِ فَيَدْمَغُهُۥ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ ۚ وَلَكُمُ ٱلْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَbal naqżifu bil-ḥaqqi alal-bāṭili fa yadmaguhụ fa iżā huwa zāhiq, wa lakumul-wailu mimmā taṣifụn18. Sebenarya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya.وَلَهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَمَنْ عِندَهُۥ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسْتَحْسِرُونَwa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man indahụ lā yastakbirụna an ibādatihī wa lā yastaḥsirụn19. Dan kepunyaan-Nya-lah segala yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada pula merasa ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَyusabbiḥụnal-laila wan-nahāra lā yafturụn20. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada ٱتَّخَذُوٓا۟ ءَالِهَةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ هُمْ يُنشِرُونَArab-Latin amittakhażū ālihatam minal-arḍi hum yunsyirụnArtinya 21. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat menghidupkan orang-orang mati?لَوْ كَانَ فِيهِمَآ ءَالِهَةٌ إِلَّا ٱللَّهُ لَفَسَدَتَا ۚ فَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ رَبِّ ٱلْعَرْشِ عَمَّا يَصِفُونَlau kāna fīhimā ālihatun illallāhu lafasadatā, fa sub-ḥānallāhi rabbil-arsyi ammā yaṣifụn22. Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang mereka يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُونَlā yus`alu ammā yaf’alu wa hum yus`alụn23. Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً ۖ قُلْ هَاتُوا۟ بُرْهَٰنَكُمْ ۖ هَٰذَا ذِكْرُ مَن مَّعِىَ وَذِكْرُ مَن قَبْلِى ۗ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ ٱلْحَقَّ ۖ فَهُم مُّعْرِضُونَamittakhażụ min dụnihī ālihah, qul hātụ bur-hānakum, hāżā żikru mam ma’iya wa żikru mang qablī, bal akṡaruhum lā ya’lamụnal-ḥaqqa fa hum mu’riḍụn24. Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah “Unjukkanlah hujjahmu! Al Quran ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang yang sebelumku”. Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang hak, karena itu mereka أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِwa mā arsalnā ming qablika mir rasụlin illā nụḥī ilaihi annahụ lā ilāha illā ana fa’budụn25. Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya “Bahwasanya tidak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَلَدًا ۗ سُبْحَٰنَهُۥ ۚ بَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُونَwa qāluttakhażar-raḥmānu waladan sub-ḥānah, bal ibādum mukramụn26. Dan mereka berkata “Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil mempunyai anak”, Maha Suci Allah. Sebenarnya malaikat-malaikat itu, adalah hamba-hamba yang dimuliakan,لَا يَسْبِقُونَهُۥ بِٱلْقَوْلِ وَهُم بِأَمْرِهِۦ يَعْمَلُونَlā yasbiqụnahụ bil-qauli wa hum bi`amrihī ya’malụn27. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ٱرْتَضَىٰ وَهُم مِّنْ خَشْيَتِهِۦ مُشْفِقُونَya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yasyfa’ụna illā limanirtaḍā wa hum min khasy-yatihī musyfiqụn28. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka malaikat dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa’at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut وَمَن يَقُلْ مِنْهُمْ إِنِّىٓ إِلَٰهٌ مِّن دُونِهِۦ فَذَٰلِكَ نَجْزِيهِ جَهَنَّمَ ۚ كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلظَّٰلِمِينَwa may yaqul min-hum innī ilāhum min dụnihī fa żālika najzīhi jahannam, każālika najziẓ-ẓālimīn29. Dan barangsiapa di antara mereka, mengatakan “Sesungguhnya Aku adalah tuhan selain daripada Allah”, maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahannam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang يَرَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَٰهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ كُلَّ شَىْءٍ حَىٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَa wa lam yarallażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja’alnā minal-mā`i kulla syai`in ḥayy, a fa lā yu`minụn30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?وَجَعَلْنَا فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَArab-Latin wa ja’alnā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bihim wa ja’alnā fīhā fijājan subulal la’allahum yahtadụnArtinya 31. Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu tidak goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan pula di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat ٱلسَّمَآءَ سَقْفًا مَّحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ ءَايَٰتِهَا مُعْرِضُونَwa ja’alnas-samā`a saqfam maḥfụẓā, wa hum an āyātihā mu’riḍụn32. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda kekuasaan Allah yang terdapat ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَwa huwallażī khalaqal-laila wan-nahāra wasy-syamsa wal-qamar, kullun fī falakiy yasbaḥụn33. Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ ٱلْخُلْدَ ۖ أَفَإِي۟ن مِّتَّ فَهُمُ ٱلْخَٰلِدُونَwa mā ja’alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụn34. Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu Muhammad; maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَkullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja’ụn35. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu رَءَاكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا ٱلَّذِى يَذْكُرُ ءَالِهَتَكُمْ وَهُم بِذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ هُمْ كَٰفِرُونَwa iżā ra`ākallażīna kafarū iy yattakhiżụnaka illā huzuwā, a hāżallażī yażkuru ālihatakum, wa hum biżikrir-raḥmāni hum kāfirụn36. Dan apahila orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuat kamu menjadi olok-olok. Mereka mengatakan “Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan-mu?”, padahal mereka adaIah orang-orang yang ingkar mengingat Allah Yang Maha ٱلْإِنسَٰنُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُو۟رِيكُمْ ءَايَٰتِى فَلَا تَسْتَعْجِلُونِkhuliqal-insānu min ajal, sa`urīkum āyātī fa lā tasta’jilụn37. Manusia telah dijadikan bertabiat tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَwa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn38. Mereka berkata “Kapankah janji itu akan datang, jika kamu sekaIian adalah orang-orang yang benar?”لَوْ يَعْلَمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَن وُجُوهِهِمُ ٱلنَّارَ وَلَا عَن ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَlau ya’lamullażīna kafarụ ḥīna lā yakuffụna aw wujụhihimun-nāra wa lā an ẓuhụrihim wa lā hum yunṣarụn39. Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui, waktu di mana mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka, sedang mereka tidak pula mendapat pertolongan, tentulah mereka tiada meminta disegerakan.بَلْ تَأْتِيهِم بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنظَرُونَbal ta`tīhim bagtatan fa tab-hatuhum fa lā yastaṭī’ụna raddahā wa lā hum yunẓarụn40. Sebenarnya azab itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak pula mereka diberi ٱسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّن قَبْلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُوا۟ مِنْهُم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَArab-Latin wa laqadistuhzi`a birusulim ming qablika fa ḥāqa billażīna sakhirụ min-hum mā kānụ bihī yastahzi`ụnArtinya 41. Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang selalu mereka مَن يَكْلَؤُكُم بِٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ مِنَ ٱلرَّحْمَٰنِ ۗ بَلْ هُمْ عَن ذِكْرِ رَبِّهِم مُّعْرِضُونَqul may yakla`ukum bil-laili wan-nahāri minar-raḥmān, bal hum an żikri rabbihim mu’riḍụn42. Katakanlah “Siapakah yang dapat memelihara kamu di waktu malam dan siang hari dari azab Allah Yang Maha Pemurah?” Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan لَهُمْ ءَالِهَةٌ تَمْنَعُهُم مِّن دُونِنَا ۚ لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَ أَنفُسِهِمْ وَلَا هُم مِّنَّا يُصْحَبُونَam lahum ālihatun tamna’uhum min dụninā, lā yastaṭī’ụna naṣra anfusihim wa lā hum minnā yuṣ-ḥabụn43. Atau adakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari azab Kami. Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri dan tidak pula mereka dilindungi dari azab Kami itu?بَلْ مَتَّعْنَا هَٰٓؤُلَآءِ وَءَابَآءَهُمْ حَتَّىٰ طَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْعُمُرُ ۗ أَفَلَا يَرَوْنَ أَنَّا نَأْتِى ٱلْأَرْضَ نَنقُصُهَا مِنْ أَطْرَافِهَآ ۚ أَفَهُمُ ٱلْغَٰلِبُونَbal matta’nā hā`ulā`i wa ābā`ahum ḥattā ṭāla alaihimul-umur, a fa lā yarauna annā na`til-arḍa nangquṣuhā min aṭrāfihā, a fa humul-gālibụn44. Sebenarnya Kami telah memberi mereka dan bapak-bapak mereka kenikmatan hidup di dunia hingga panjanglah umur mereka. Maka apakah mereka tidak melihat bahwasanya Kami mendatangi negeri orang kafir, lalu Kami kurangi luasnya dari segala penjurunya. Maka apakah mereka yang menang?قُلْ إِنَّمَآ أُنذِرُكُم بِٱلْوَحْىِ ۚ وَلَا يَسْمَعُ ٱلصُّمُّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا مَا يُنذَرُونَqul innamā unżirukum bil-waḥyi wa lā yasma’uṣ-ṣummud-du’ā`a iżā mā yunżarụn45. Katakanlah hai Muhammad “Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan”وَلَئِن مَّسَّتْهُمْ نَفْحَةٌ مِّنْ عَذَابِ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ يَٰوَيْلَنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَwa la`im massat-hum naf-ḥatum min ażābi rabbika layaqụlunna yā wailanā innā kunnā ẓālimīn46. Dan sesungguhnya, jika mereka ditimpa sedikit saja dari azab Tuhan-mu, pastilah mereka berkata “Aduhai, celakalah kami, bahwasanya kami adalah orang yang menganiaya diri sendiri”.وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ وَإِن كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَٰسِبِينَwa naḍa’ul-mawāzīnal-qisṭa liyaumil-qiyāmati fa lā tuẓlamu nafsun syai`ā, wa ing kāna miṡqāla ḥabbatim min khardalin atainā bihā, wa kafā binā ḥāsibīn47. Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika amalan itu hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan pahalanya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat ءَاتَيْنَا مُوسَىٰ وَهَٰرُونَ ٱلْفُرْقَانَ وَضِيَآءً وَذِكْرًا لِّلْمُتَّقِينَwa laqad ātainā mụsā wa hārụnal-furqāna wa ḍiyā`aw wa żikral lil-muttaqīn48. Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa dan Harun Kitab Taurat dan penerangan serta pengajaran bagi orang-orang yang يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ وَهُم مِّنَ ٱلسَّاعَةِ مُشْفِقُونَallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi wa hum minas-sā’ati musyfiqụn49. yaitu orang-orang yang takut akan azab Tuhan mereka, sedang mereka tidak melihat-Nya, dan mereka merasa takut akan tibanya hari ذِكْرٌ مُّبَارَكٌ أَنزَلْنَٰهُ ۚ أَفَأَنتُمْ لَهُۥ مُنكِرُونَwa hāżā żikrum mubārakun anzalnāh, a fa antum lahụ mungkirụn50. Dan Al Quran ini adalah suatu kitab peringatan yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu mengingkarinya?۞ وَلَقَدْ ءَاتَيْنَآ إِبْرَٰهِيمَ رُشْدَهُۥ مِن قَبْلُ وَكُنَّا بِهِۦ عَٰلِمِينَArab-Latin wa laqad ātainā ibrāhīma rusydahụ ming qablu wa kunnā bihī ālimīnArtinya 51. Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum Musa dan Harun, dan adalah Kami mengetahui keadaan قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا هَٰذِهِ ٱلتَّمَاثِيلُ ٱلَّتِىٓ أَنتُمْ لَهَا عَٰكِفُونَiż qāla li`abīhi wa qaumihī mā hāżihit-tamāṡīlullatī antum lahā ākifụn52. Ingatlah, ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?”قَالُوا۟ وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا لَهَا عَٰبِدِينَqālụ wajadnā ābā`anā lahā ābidīn53. Mereka menjawab “Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya”.قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍqāla laqad kuntum antum wa ābā`ukum fī ḍalālim mubīn54. Ibrahim berkata “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”.قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا بِٱلْحَقِّ أَمْ أَنتَ مِنَ ٱللَّٰعِبِينَqālū a ji`tanā bil-ḥaqqi am anta minal-lā’ibīn55. Mereka menjawab “Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?”قَالَ بَل رَّبُّكُمْ رَبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ٱلَّذِى فَطَرَهُنَّ وَأَنَا۠ عَلَىٰ ذَٰلِكُم مِّنَ ٱلشَّٰهِدِينَqāla bar rabbukum rabbus-samāwāti wal-arḍillażī faṭarahunna wa ana alā żālikum minasy-syāhidīn56. Ibrahim berkata “Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu”.وَتَٱللَّهِ لَأَكِيدَنَّ أَصْنَٰمَكُم بَعْدَ أَن تُوَلُّوا۟ مُدْبِرِينَwa tallāhi la`akīdanna aṣnāmakum ba’da an tuwallụ mudbirīn57. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi جُذَٰذًا إِلَّا كَبِيرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ إِلَيْهِ يَرْجِعُونَfa ja’alahum jużāżan illā kabīral lahum la’allahum ilaihi yarji’ụn58. Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar induk dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali untuk bertanya مَن فَعَلَ هَٰذَا بِـَٔالِهَتِنَآ إِنَّهُۥ لَمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَqālụ man fa’ala hāżā bi`ālihatinā innahụ laminaẓ-ẓālimīn59. Mereka berkata “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim”.قَالُوا۟ سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُۥٓ إِبْرَٰهِيمُqālụ sami’nā fatay yażkuruhum yuqālu lahū ibrāhīm60. Mereka berkata “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim”.قَالُوا۟ فَأْتُوا۟ بِهِۦ عَلَىٰٓ أَعْيُنِ ٱلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَArab-Latin qālụ fa`tụ bihī alā a’yunin-nāsi la’allahum yasy-hadụnArtinya 61. Mereka berkata “Kalau demikian bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan”.قَالُوٓا۟ ءَأَنتَ فَعَلْتَ هَٰذَا بِـَٔالِهَتِنَا يَٰٓإِبْرَٰهِيمُqālū a anta fa’alta hāżā bi`ālihatinā yā ibrāhīm62. Mereka bertanya “Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?”قَالَ بَلْ فَعَلَهُۥ كَبِيرُهُمْ هَٰذَا فَسْـَٔلُوهُمْ إِن كَانُوا۟ يَنطِقُونَqāla bal fa’alahụ kabīruhum hāżā fas`alụhum ing kānụ yanṭiqụn63. Ibrahim menjawab “Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara”.فَرَجَعُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ فَقَالُوٓا۟ إِنَّكُمْ أَنتُمُ ٱلظَّٰلِمُونَfa raja’ū ilā anfusihim fa qālū innakum antumuẓ-ẓālimụn64. Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya diri sendiri”,ثُمَّ نُكِسُوا۟ عَلَىٰ رُءُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَٰٓؤُلَآءِ يَنطِقُونَṡumma nukisụ alā ru`ụsihim, laqad alimta mā hā`ulā`i yanṭiqụn65. kemudian kepala mereka jadi tertunduk lalu berkata “Sesungguhnya kamu hai Ibrahim telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara”.قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكُمْ شَيْـًٔا وَلَا يَضُرُّكُمْqāla a fa ta’budụna min dụnillāhi mā lā yanfa’ukum syai`aw wa lā yaḍurrukum66. Ibrahim berkata Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak pula memberi mudharat kepada kamu?”أُفٍّ لَّكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَuffil lakum wa limā ta’budụna min dụnillāh, a fa lā ta’qilụn67. Ah celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?قَالُوا۟ حَرِّقُوهُ وَٱنصُرُوٓا۟ ءَالِهَتَكُمْ إِن كُنتُمْ فَٰعِلِينَqālụ ḥarriqụhu wanṣurū ālihatakum ing kuntum fā’ilīn68. Mereka berkata “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”.قُلْنَا يَٰنَارُ كُونِى بَرْدًا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَqulnā yā nāru kụnī bardaw wa salāman alā ibrāhīm69. Kami berfirman “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”,وَأَرَادُوا۟ بِهِۦ كَيْدًا فَجَعَلْنَٰهُمُ ٱلْأَخْسَرِينَwa arādụ bihī kaidan fa ja’alnāhumul-akhsarīn70. mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling وَلُوطًا إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا لِلْعَٰلَمِينَArab-Latin wa najjaināhu wa lụṭan ilal-arḍillatī bāraknā fīhā lil-ālamīnArtinya 71. Dan Kami seIamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian لَهُۥٓ إِسْحَٰقَ وَيَعْقُوبَ نَافِلَةً ۖ وَكُلًّا جَعَلْنَا صَٰلِحِينَwa wahabnā lahū is-ḥāqa wa ya’qụba nāfilah, wa kullan ja’alnā ṣāliḥīn72. Dan Kami telah memberikan kepada-nya Ibrahim lshak dan Ya’qub, sebagai suatu anugerah daripada Kami. Dan masing-masingnya Kami jadikan orang-orang yang salehوَجَعَلْنَٰهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَآ إِلَيْهِمْ فِعْلَ ٱلْخَيْرَٰتِ وَإِقَامَ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءَ ٱلزَّكَوٰةِ ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا عَٰبِدِينَwa ja’alnāhum a`immatay yahdụna bi`amrinā wa auḥainā ilaihim fi’lal-khairāti wa iqāmaṣ-ṣalāti wa ītā`az-zakāh, wa kānụ lanā ābidīn73. Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,وَلُوطًا ءَاتَيْنَٰهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَنَجَّيْنَٰهُ مِنَ ٱلْقَرْيَةِ ٱلَّتِى كَانَت تَّعْمَلُ ٱلْخَبَٰٓئِثَ ۗ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمَ سَوْءٍ فَٰسِقِينَwa lụṭan ātaināhu ḥukmaw wa ilmaw wa najjaināhu minal-qaryatillatī kānat ta’malul-khabā`iṡ, innahum kānụ qauma sau`in fāsiqīn74. dan kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari azab yang telah menimpa penduduk kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik,وَأَدْخَلْنَٰهُ فِى رَحْمَتِنَآ ۖ إِنَّهُۥ مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَwa adkhalnāhu fī raḥmatinā, innahụ minaṣ-ṣāliḥīn75. dan Kami masukkan dia ke dalam rahmat Kami; karena sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَنَجَّيْنَٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِwa nụḥan iż nādā ming qablu fastajabnā lahụ fa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-aẓīm76. Dan ingatlah kisah Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ قَوْمَ سَوْءٍ فَأَغْرَقْنَٰهُمْ أَجْمَعِينَwa naṣarnāhu minal-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, innahum kānụ qauma sau`in fa agraqnāhum ajma’īn77. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka وَسُلَيْمَٰنَ إِذْ يَحْكُمَانِ فِى ٱلْحَرْثِ إِذْ نَفَشَتْ فِيهِ غَنَمُ ٱلْقَوْمِ وَكُنَّا لِحُكْمِهِمْ شَٰهِدِينَwa dāwụda wa sulaimāna iż yaḥkumāni fil-ḥarṡi iż nafasyat fīhi ganamul-qaụm, wa kunnā liḥukmihim syāhidīn78. Dan ingatlah kisah Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu,فَفَهَّمْنَٰهَا سُلَيْمَٰنَ ۚ وَكُلًّا ءَاتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُۥدَ ٱلْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَٱلطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَٰعِلِينَfa fahhamnāhā sulaimān, wa kullan ātainā ḥukmaw wa ilmaw wa sakhkharnā ma’a dāwụdal-jibāla yusabbiḥna waṭ-ṭaīr, wa kunnā fā’ilīn79. maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum yang lebih tepat; dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang صَنْعَةَ لَبُوسٍ لَّكُمْ لِتُحْصِنَكُم مِّنۢ بَأْسِكُمْ ۖ فَهَلْ أَنتُمْ شَٰكِرُونَwa allamnāhu ṣan’ata labụsil lakum lituhṣinakum mim ba`sikum, fa hal antum syākirụn80. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur kepada Allah.وَلِسُلَيْمَٰنَ ٱلرِّيحَ عَاصِفَةً تَجْرِى بِأَمْرِهِۦٓ إِلَى ٱلْأَرْضِ ٱلَّتِى بَٰرَكْنَا فِيهَا ۚ وَكُنَّا بِكُلِّ شَىْءٍ عَٰلِمِينَArab-Latin wa lisulaimānar-rīḥa āṣifatan tajrī bi`amrihī ilal-arḍillatī bāraknā fīhā, wa kunnā bikulli syai`in ālimīnArtinya 81. Dan telah Kami tundukkan untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala ٱلشَّيَٰطِينِ مَن يَغُوصُونَ لَهُۥ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَٰفِظِينَwa minasy-syayāṭīni may yagụṣụna lahụ wa ya’malụna amalan dụna żālik, wa kunnā lahum ḥāfiẓīn82. Dan Kami telah tundukkan pula kepada Sulaiman segolongan syaitan-syaitan yang menyelam ke dalam laut untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan adalah Kami memelihara mereka itu,۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَwa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn83. dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang”.فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ ۖ وَءَاتَيْنَٰهُ أَهْلَهُۥ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَٰبِدِينَfastajabnā lahụ fa kasyafnā mā bihī min ḍurriw wa ātaināhu ahlahụ wa miṡlahum ma’ahum raḥmatam min indinā wa żikrā lil-ābidīn84. Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah وَإِدْرِيسَ وَذَا ٱلْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِّنَ ٱلصَّٰبِرِينَwa ismā’īla wa idrīsa wa żal-kifl, kullum minaṣ-ṣābirīn85. Dan ingatlah kisah Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang فِى رَحْمَتِنَآ ۖ إِنَّهُم مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَwa adkhalnāhum fī raḥmatinā, innahum minaṣ-ṣāliḥīn86. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَwa żan-nụni iż żahaba mugāḍiban fa ẓanna al lan naqdira alaihi fa nādā fiẓ-ẓulumāti al lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn87. Dan ingatlah kisah Dzun Nun Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya menyulitkannya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”.فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنَٰهُ مِنَ ٱلْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُۨجِى ٱلْمُؤْمِنِينَfastajabnā lahụ wa najjaināhu minal-gamm, wa każālika nunjil-mu`minīn88. Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥ رَبِّ لَا تَذَرْنِى فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلْوَٰرِثِينَwa zakariyyā iż nādā rabbahụ rabbi lā tażarnī fardaw wa anta khairul-wāriṡīn89. Dan ingatlah kisah Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya “Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling لَهُۥ وَوَهَبْنَا لَهُۥ يَحْيَىٰ وَأَصْلَحْنَا لَهُۥ زَوْجَهُۥٓ ۚ إِنَّهُمْ كَانُوا۟ يُسَٰرِعُونَ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا ۖ وَكَانُوا۟ لَنَا خَٰشِعِينَfastajabnā lahụ wa wahabnā lahụ yaḥyā wa aṣlaḥnā lahụ zaujah, innahum kānụ yusāri’ụna fil-khairāti wa yad’ụnanā ragabaw wa rahabā, wa kānụ lanā khāsyi’īn90. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepada nya Yahya dan Kami jadikan isterinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِن رُّوحِنَا وَجَعَلْنَٰهَا وَٱبْنَهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَArab-Latin wallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhā mir rụḥinā wa ja’alnāhā wabnahā āyatal lil-ālamīnArtinya 91. Dan ingatlah kisah Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam tubuhnya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda kekuasaan Allah yang besar bagi semesta هَٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَٰحِدَةً وَأَنَا۠ رَبُّكُمْ فَٱعْبُدُونِinna hāżihī ummatukum ummataw wāḥidataw wa ana rabbukum fa’budụn92. Sesungguhnya agama Tauhid ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ ۖ كُلٌّ إِلَيْنَا رَٰجِعُونَwa taqaṭṭa’ū amrahum bainahum, kullun ilainā rāji’ụn93. Dan mereka telah memotong-motong urusan agama mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan يَعْمَلْ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِۦ وَإِنَّا لَهُۥ كَٰتِبُونَfa may ya’mal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu`minun fa lā kufrāna lisa’yih, wa innā lahụ kātibụn94. Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu عَلَىٰ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَآ أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَwa ḥarāmun alā qaryatin ahlaknāhā annahum lā yarji’ụn95. Sungguh tidak mungkin atas penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali kepada Kami.حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَḥattā iżā futiḥat ya`jụju wa ma`jụju wa hum ming kulli ḥadabiy yansilụn96. Hingga apabila dibukakan tembok Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang ٱلْوَعْدُ ٱلْحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَٰخِصَةٌ أَبْصَٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا بَلْ كُنَّا ظَٰلِمِينَwaqtarabal-wa’dul-ḥaqqu fa iżā hiya syākhiṣatun abṣārullażīna kafarụ, yā wailanā qad kunnā fī gaflatim min hāżā bal kunnā ẓālimīn97. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar hari berbangkit, maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. Mereka berkata “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim”.إِنَّكُمْ وَمَا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ حَصَبُ جَهَنَّمَ أَنتُمْ لَهَا وَٰرِدُونَinnakum wa mā ta’budụna min dụnillāhi ḥaṣabu jahannam, antum lahā wāridụn98. Sesungguhnya kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah, adalah umpan Jahannam, kamu pasti masuk ke كَانَ هَٰٓؤُلَآءِ ءَالِهَةً مَّا وَرَدُوهَا ۖ وَكُلٌّ فِيهَا خَٰلِدُونَlau kāna hā`ulā`i ālihatam mā waradụhā, wa kullun fīhā khālidụn99. Andaikata berhala-berhala itu Tuhan, tentulah mereka tidak masuk neraka. Dan semuanya akan kekal di فِيهَا زَفِيرٌ وَهُمْ فِيهَا لَا يَسْمَعُونَlahum fīhā zafīruw wa hum fīhā lā yasma’ụn100. Mereka merintih di dalam api dan mereka di dalamnya tidak bisa ٱلَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُم مِّنَّا ٱلْحُسْنَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَArab-Latin innallażīna sabaqat lahum minnal-ḥusnā ulā`ika an-hā mub’adụnArtinya 101. Bahwasanya orang-orang yang telah ada untuk mereka ketetapan yang baik dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka,لَا يَسْمَعُونَ حَسِيسَهَا ۖ وَهُمْ فِى مَا ٱشْتَهَتْ أَنفُسُهُمْ خَٰلِدُونَlā yasma’ụna ḥasīsahā, wa hum fī masytahat anfusuhum khālidụn102. mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka, dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diingini oleh يَحْزُنُهُمُ ٱلْفَزَعُ ٱلْأَكْبَرُ وَتَتَلَقَّىٰهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ هَٰذَا يَوْمُكُمُ ٱلَّذِى كُنتُمْ تُوعَدُونَlā yaḥzunuhumul-faza’ul-akbaru wa tatalaqqāhumul-malā`ikah, hāżā yaumukumullażī kuntum tụ’adụn103. Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar pada hari kiamat, dan mereka disambut oleh para malaikat. Malaikat berkata “Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu”.يَوْمَ نَطْوِى ٱلسَّمَآءَ كَطَىِّ ٱلسِّجِلِّ لِلْكُتُبِ ۚ كَمَا بَدَأْنَآ أَوَّلَ خَلْقٍ نُّعِيدُهُۥ ۚ وَعْدًا عَلَيْنَآ ۚ إِنَّا كُنَّا فَٰعِلِينَyauma naṭwis-samā`a kaṭayyis-sijilli lil-kutub, kamā bada`nā awwala khalqin nu’īduh, wa’dan alainā, innā kunnā fā’ilīn104. Yaitu pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai panciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan كَتَبْنَا فِى ٱلزَّبُورِ مِنۢ بَعْدِ ٱلذِّكْرِ أَنَّ ٱلْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِىَ ٱلصَّٰلِحُونَwa laqad katabnā fiz-zabụri mim ba’diż-żikri annal-arḍa yariṡuhā ibādiyaṣ-ṣāliḥụn105. Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah Kami tulis dalam Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang فِى هَٰذَا لَبَلَٰغًا لِّقَوْمٍ عَٰبِدِينَinna fī hāżā labalāgal liqaumin ābidīn106. Sesungguhnya apa yang disebutkan dalam surat ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah.وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَwa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-ālamīn107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta إِنَّمَا يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّسْلِمُونَqul innamā yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa hal antum muslimụn108. Katakanlah “Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah “Bahwasanya Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa. maka hendaklah kamu berserah diri kepada-Nya”.فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُلْ ءَاذَنتُكُمْ عَلَىٰ سَوَآءٍ ۖ وَإِنْ أَدْرِىٓ أَقَرِيبٌ أَم بَعِيدٌ مَّا تُوعَدُونَfa in tawallau fa qul āżantukum alā sawā`, wa in adrī a qarībun am ba’īdum mā tụ’adụn109. Jika mereka berpaling, maka katakanlah “Aku telah menyampaikan kepada kamu sekalian ajaran yang sama antara kita dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepadamu itu sudah dekat atau masih jauh?”.إِنَّهُۥ يَعْلَمُ ٱلْجَهْرَ مِنَ ٱلْقَوْلِ وَيَعْلَمُ مَا تَكْتُمُونَinnahụ ya’lamul-jahra minal-qauli wa ya’lamu mā taktumụn110. Sesungguhnya Dia mengetahui perkataan yang kamu ucapkan dengan terang-terangan dan Dia mengetahui apa yang kamu أَدْرِى لَعَلَّهُۥ فِتْنَةٌ لَّكُمْ وَمَتَٰعٌ إِلَىٰ حِينٍArab-Latin wa in adrī la’allahụ fitnatul lakum wa matā’un ilā ḥīnArtinya 111. Dan aku tiada mengetahui, boleh jadi hal itu cobaan bagi kamu dan kesenangan sampai kepada suatu رَبِّ ٱحْكُم بِٱلْحَقِّ ۗ وَرَبُّنَا ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلْمُسْتَعَانُ عَلَىٰ مَا تَصِفُونَqāla rabbiḥkum bil-ḥaqq, wa rabbunar-raḥmānul-musta’ānu alā mā taṣifụn112. Muhammad berkata “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami ialah Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Yang dimohonkan pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu katakan”.Surat ke-21 al-Anbiya, artinya Nabi-Nabi, lengkap ayat 1-112. Berisikan penjelasan tentang kesamaan ajaran semua rasul dengan mengingatkan perihal dakwah mereka yang sama-sama menyeru untuk beribadah hanya kepada Allah semata
Bahkandengan pengetahuan manusia di tingkat sekarang, ayalnya hanya sebagian kecil saya misteri alam semesta yang kita ketahui. Meskipun begitu, segala macam *!infodunia!Fakta Unik!Hiburan!Teknologi!Otomotif!KPOP Lainnya. Artikel. Berita. Galeri. Cerita. Surat al anbiya ayat 30 – sahabat, kali ini admin akan meneruskan membuat artikel tentang al quran per ayat, dan dalam artikel kali ini yang akan dibahas yaitu surat al anbiya ayat 30 menggunakan format bahasa arab dan juga indonesia. Anda juga dapat membaca surat al anbiya satu surat lengkap dengan arab dan juga terjemahnya, jika anda ingin membaca surat ini secara keseluruhan, anda dapat klik link surat al anbiya lengkap dengan terjemahnya dan juga arabnya. Oke langsung saja silahkan anda baca ayat ke 30 surat al anbiya dibawah يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَTerjemahnya“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”Nah sahabat, itulah surat al anbiya ayat 30 untuk anda baca sehari hari atau untuk anda hafalkan, semoga bermanfaat. Tolong admin untuk share atau membagikan artikel surat al quran per ayat ini agar lebih banyak lagi yang membaca al Iqra’. Itulah ayat dan kata pertama yang Alloh SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Ayat 1 sampai 5 dari surat Al Alaq adalah ayat-ayat pertama yang Alloh turunkan atau wahyukan untuk Umat manusia khususnya umat islam. Yang menarik adalah kata pertama dari 5 ayat tersebut yaitu Iqra’ seperti yang saya sebutkan diatas. Secara bahasa kita tentu sudah mengerti dan faham bahwa ayat atau kata tersebut menyuruh kita untuk membaca, Iqra berasal dari suku kata qara’a yang berarti baca. Jika ditelaah lebih lanjut akan tampak lebih jelas bahwa kata tersebut menyuruh kita untuk membaca. Apabila kita lihat dari sudut pandang ilmu Nahwu atau Nahwiyyah, yang mana ilmu tersebut adalah salah satu ayat yang dipakai untuk menafsirkan Al Quran, kata Iqra’ masuk kedalam “Harfu Nida” Atau jika diterjemahkan berarti “kalimat penyeru”. Yang berarti didalam kata Iqra’ tersebut Alloh bermaksud menyuruh kita untuk membaca. Lantas apa yang harus dibaca? Tentu saja ilmu yang bermanfaat. Apapun ilmu tersebut yang bermanfaat maka baik untuk dipelajari. Al Quran adalah kitab yang berisi ilmu yang sangat lengkap, mulai dari kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan Alloh SWT yang wajib kita ketahui. Ilmu hubungan sosial bahkan sampai ilmu alam pun terdapat didalam mukjizat terhebat yang pernah Alloh turunkan ke bumi. Oleh karena itu marilah kita membaca Al Quran setiap hari, karena bahkan hanya mendengarnya Isi Al-Quran saja kita sudah diganjar amal untuk memberatkan amal baik kita ketika di hari pembalasan nanti. Apalagi jika kita membacanya. Wallohu A’lamu Bishawab Berikutini bacaan surat Al Kahfi ayat 1-10 lengkap dengan tulisan Latin dan artinya. - Halaman all. Berikut ini bacaan surat Al Kahfi ayat 1-10 lengkap dengan tulisan Latin dan artinya. Jumat, 3 Juni 2022 06:58 WIB. Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti. Editor: Miftah. Baca Selanjutnya:

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID vfKtge_Y5laEU8HUre7cY0YCD5jLqrpD_3GSLc1rsrkGlv7Mkko97Q==

TRIBUNNEWSCOM - Simak bacaan Al Anbiya' Ayat 1-20 dalam tulisan Arab dan latin di dalam artikel ini. Selain tulisan arab dan latin surat Al Anbiya', dilengkapi juga dengan terjemahan dari masing-masing ayat. Al Anbiya' merupakan surah ke-21 dalam al-Qur'an dan terdiri dari 112 ayat. Surat ini tergolong surah Makkiyah karena diturunkan di Mekah.

اَوَلَمۡ يَرَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ كَانَـتَا رَتۡقًا فَفَتَقۡنٰهُمَا‌ ؕ وَجَعَلۡنَا مِنَ الۡمَآءِ كُلَّ شَىۡءٍ حَىٍّ‌ ؕ اَفَلَا يُؤۡمِنُوۡنَ Awalam yaral laziina kafaruuu annas samaawaati wal arda kaanataa ratqan faftaqnaahumaa wa ja'alnaa minal maaa'i kulla shai'in haiyin afalaa yu'minuun Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman? Juz ke-17 Tafsir Orang-orang kafir tidak berpikir jernih dalam mengamati fenomena alam, padahal peristiwa yang ada di alam ini merupakan bukti adanya Allah dan kekuasaan-Nya yang mutlak. Allah bertanya, "Dan apakah orang-orang kafir, kapan dan di mana saja mereka hidup, tidak memperhatikan secara mendalam bahwa langit dan bumi sebelum terjadi ledakan besar, keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dengan mengangkat langit ke atas dan membiarkan bumi seperti apa adanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; –kehidupan dimulai dari air laut, makhluk hidup berasal dari cairan sperma dan air bagian yang penting bagi makhluk hidup– maka mengapa mereka, orang-orang kafir itu tidak tergerak hatinya untuk beriman kepada Allah?" Dalam ayat ini Allah mengungkapkan bahwa kaum musyrikin dan kafir Mekah tidak memperhatikan keadaan alam ini, dan tidak memperhatikan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam yang luas ini, padahal dari berbagai peristiwa yang ada di alam ini dapat diperoleh bukti-bukti tentang adanya Allah serta kekuasaan-Nya yang mutlak. Langit dan bumi yang dulunya merupakan suatu kesatuan yang padu, kemudian Allah pisahkan keduanya. Bumi sebelum menjadi tempat hidupnya berbagai makhluk hidup adalah sebuah satelit yaitu benda angkasa yang mengitari matahari. Satelit bumi yang semula panas sekali ini karena berputar terus menerus maka lama kelamaan menjadi dingin dan berembun. Embun yang lama menjadi gumpalan air. Inilah yang menjadi sumber kehidupan makhluk. Menurut para Ilmuan sains dan teknologi, ada tiga pendapat yang terkait dengan kehidupan yang dimulai dari air, yaitu Pertama, Kehidupan dimulai dari air, dalam hal ini laut. Teori modern tentang asal mula kehidupan belum secara mantap disetujui sampai sekitar dua atau tiga abad yang lalu. Sebelum itu, teori yang mengemuka mengenai asal mula kehidupan adalah suatu konsep yang diberi nama "generasi spontan". Dalam konsep ini disetujui bahwa mahluk hidup ada dengan spontan ada dari ketidakadaan. Teori ini kemudian ditentang oleh beberapa ahli di sekitar tahun 1850-an, antara lain oleh Louis Pasteur. Dimulai dengan penelitian yang dilakukan oleh Huxley dan sampai penelitian masa kini, teori lain ditawarkan sebagai alternatif. Teori ini percaya bahwa kehidupan muncul dari rantai reaksi kimia yang panjang dan komplek. Rantai kimia ini dipercaya dimulai dari dalam air laut, karena kondisi atmosfer saat itu belum berkembang menjadi kawasan yang dapat dihuni mahluk hidup karena radiasi ultraviolet yang terlalu kuat. Diperkirakan, kehidupan bergerak menuju daratan pada 425 juta tahun yang lalu saat lapisan ozon mulai ada untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi ultraviolet. Kedua, Peran air bagi kehidupan dapat juga diekspresikan dalam bentuk bahwa semua benda hidup, terutama kelompok hewan, berasal dari cairan sperma. Diindikasikan bahwa keanekaragaman binatang "datangnya" dari air tertentu sperma yang khusus dan menghasilkan yang sesuai dengan ciri masing-masing binatang yang dicontohkan Ketiga, Pengertian ketiga adalah bahwa air merupakan bagian yang penting agar makhluk dapat hidup. Pada kenyataannya, memang sebagian besar bagian tubuh makhluk hidup terdiri dari air. Misalnya saja pada manusia, 70% bagian berat tubuhnya tubuhnya terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan lama apabila 20% saja dari sediaan air yang ada di tubuhnya hilang. Manusia dapat bertahan hidup selama 60 hari tanpa makan, akan tetapi mereka akan segera mati dalam waktu 3-10 hari tanpa minum. Juga diketahui bahwa air merupakan bahan pokok dalam pembentukan darah, cairan limpa, kencing, air mata, cairan susu dan semua organ lain yang ada di dalam tubuh manusia. Dari uraian di atas, sangat jelas peran air bagi kehidupan, dari mulai adanya makhluk hidup di bumi berasal dari kedalaman laut, bagi ke-langsungan hidupnya air diperlukan untuk pembentukan organ dan menjalankan fungsi organ dan memulai kehidupan terutama bagi kelompok hewan “ air tertentu yang khusus “ sperma. Akan tetapi, perlu diberikan catatan di sini, bahwa Al-Qur'an bukanlah memberikan peluang khusus untuk mendukung teori evolusi. Walaupun semua ayat di atas memberikan indikasi yang tidak meragukan bahwa Allah menciptakan semua mahluk hidup dari air. Ayat terkait an-Nur/2425, al-Furqan/25 54. Dari keterangan ini dapat dipahami bahwa Al-Qur'an benar-benar merupakan mukjizat yang besar. Kemukjizatannya tidak hanya terletak pada gaya bahasa dan rangkuman yang indah, melainkan juga pada isi yang terkandung dalam ayat-ayatnya, yang mengungkapkan bermacam-macam ilmu pengetahuan yang tinggi nilainya, terutama mengenai alam, dengan berbagai jenis dan sifat serta kemanfaatannya masing-masing. Apalagi jika diingat bahwa Al-Qur'an telah mengemukakan semuanya itu pada abad yang keenam sesudah wafatnya Nabi Isa, di saat manusia di dunia ini masih diliputi suasana ketidaktahuan dan kesesatan. Lalu dari manakah Nabi Muhammad dapat mengetahui semuanya itu, kalau bukan dari wahyu yang diturunkan Allah kepadanya? Perkembangan ilmu pengetahuan modern dalam berbagai bidang membenarkan dan memperkokoh apa yang telah diungkapkan oleh Al-Qur'an sejak lima belas abad yang lalu. Dengan demikian, kemajuan ilmu pengetahuan itu seharusnya mengantarkan manusia kepada keimanan terhadap apa yang diajarkan oleh Al-Qur'an, terutama keimanan tentang adanya Allah serta semua sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Setelah menghidangkan ilmu pengetahuan tentang kejadian alam ini, yaitu langit dan bumi, selanjutnya dalam ayat ini Allah mengajarkan pula suatu prinsip ilmu pengetahuan yang lain, yaitu mengenai kepentingan fungsi air bagi kehidupan semua mahluk yang hidup di alam ini, baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Maka Allah berfirman, "... dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup." Pada masa sekarang ini, tidak ada orang yang akan mengingkari pentingnya air bagi manusia, baik untuk bermacam-macam keperluan hidup manusia sendiri, maupun untuk keperluan binatang ternaknya, atau pun untuk kepentingan tanam-tanaman dan sawah ladangnya, sehingga orang melakukan bermacam-macam usaha irigasi, untuk mencari sumber air dan penyimpanan serta penyalurannya. Banyak bendungan-bendungan dibuat untuk mengumpulkan dan menyimpan air, yang kemudian disalurkan ke berbagai tempat untuk berbagai macam keperluan. Bahkan di negeri-negeri yang tidak banyak mempunyai sumber air, mereka berusaha untuk mengolah air laut menjadi air tawar, untuk mengairi sawah ladang dan memberi minum binatang ternak mereka. Ringkasnya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup tanpa air. Manusia dan hewan sanggup bertahan hidup berhari-hari tanpa makan, asalkan ia mendapat minum. Akan tetapi ia tidak akan dapat hidup tanpa mendapatkan minum beberapa hari saja. Demikian pula halnya tumbuh-tumbuhan. Apabila ia tidak mendapat air, maka akar dan daunnya akan menjadi kering, dan akhirnya mati sama sekali. Di samping itu, manusia dan hewan, selain memerlukan air untuk hidupnya, ia juga berasal dari air, yang disebut "nuthfah". Dengan demikian air adalah merupakan suatu unsur yang sangat vital bagi kejadian dan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, apabila manusia sudah meyakini pentingnya air bagi kehidupannya, dan meyakini pula bahwa air tersebut adalah salah satu dari nikmat Allah, maka tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak beriman kepada Allah serta untuk mengingkari nikmat-Nya yang tidak ternilai harganya. Pada akhir ayat ini Allah mengingatkan kita semua, apakah dengan kemahakuasaan Allah ini manusia masih tidak mau beriman? Manusia yang memiliki akal dan mau mempergunakan akalnya seharusnya dapat memahami isi alam ini dan kemudian menjadi orang yang beriman. sumber Keterangan mengenai QS. Al-AnbiyaSurat Al Anbiyaa' yang terdiri atas 112 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah. Dinamai surat ini dengan al anbiyaa'nabi-nabi, karena surat ini mengutarakan kisah beberapa orang nabi. Permulaan surat Al Anbiyaa' menegaskan bahwa manusia lalai dalam menghadapi hari berhisab, kemudian berhubung adanya pengingkaran kaum musyrik Mekah terhadap wahyu yang dibawa Nabi Muhammad maka ditegaskan Allah, kendatipun nabi-nabi itu manusia biasa, akan tetapi masing-masing mereka adalah manusia yang membawa wahyu yang pokok ajarannya adalah tauhid, dan keharusan manusia menyembah Allah Tuhan Penciptanya. Orang yang tidak mau mengakui kekuasaan Allah dan mengingkari ajaran yang dibawa oleh nabi-nabi itu, akan diazab Allah didunia dan di akhirat nanti. Kemudian dikemukakan kisah beberapa orang nabi dengan umatnya. Akhirnya surat itu ditutup dengan seruan agar kaum musyrik Mekah percaya kepada ajaran yang dibawa Muhammad supaya tidak mengalami apa yang telah dialami oleh umat-umat yang dahulu. .
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/367
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/301
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/242
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/358
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/90
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/49
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/223
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/115
  • hcn6ng0c1h.pages.dev/135
  • surat al anbiya ayat 30 latin dan artinya